Masuklah Islam secara Kaffah
Kembalilah ke yang Murni Syariah

Tiga Alasan Mengapa Harus Marketing Syariah


Tak bisa disangkal, bahwa komunikasi pemasaran (marketing communication) terbukti memegang peranan amat penting, tidak saja untuk menyebarkan pesan tertentu kepada target audiens, tetapi lebih dari itu, juga membentuk dan membangun persepsi serta citra sebuah brand. Bahkan dengan sebuah strategi markcom (marketing communication) yang masif, gagasan; jasa atau produk yang tidak bermutu bisa “digilai” oleh siapa pun.


Di era yang serba digital, dimana komunikasi bisa dilakukan oleh siapa pun, dimana pun dan kapan pun, maka pesan apa pun bisa masuk di setiap celah-celah kehidupan kita. Ibarat bom curah, ia bisa mengenai siapa pun tanpa pandang bulu. Fakta itu menjadi lebih dahsyat lagi manakala aplikasi markcom disusupi “ruh” materialisme-kapitalisme dengan balutan dan kemasan liberalisme. Dampaknya akan lu…ar biasa!

Ironisnya “ruh” semacam itu, baik sadar atau tidak menyusupi juga brand syariah yang makin marak di negeri yang katanya berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Akibatnya, soul of syariah yang mestinya menjadi unsur pembeda (diferensiasi) sekaligus menjadi value dan nilai jual bagi jasa maupun produk syariah menjadi “blur”, bias serta kehilangan kekuatannya. Wajar jika masyarakat kemudian bingung membedakan brand syariah dan non syariah.

Dari pencermatan fenomena di atas, maka sudah saatnya marketing komunikasi syariah mengambil peran dan memainkannya secara cerdas. Bukan semata untuk kepentingan bisnis, tapi juga peradaban manusia di masa depan. Mungkin Anda akan bertanya, “Sampai sejauh itukah?” Maka jawaban saya adalah, “Ya!”

Untuk itu, setidaknya ada tiga alasan mengapa marketing komunikasi syariah segera dibutuhkan.

Pertama, mendorong terciptanya profit (Madiyah). Sebagaimana fungsinya, marketing komunikasi merupakan salah satu tools yang diharapkan secara efektif dan efisien dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Persaingan yang semakin tinggi dan “amat kasar” –paling tidak begitulah rekan-rekan saya mengingatkan, seringkali menjebak kita untuk ikut dalam arus menghalalkan berbagai cara.

Islam sendiri dalam konsep ekonominya membolehkan siapa pun mengejar keuntungan [secara kuantitas] sebanyak-banyaknya. Sejauh itu semua [secara kualitas] masih dalam koridor halal, baik cara maupun produk atau bidang usahanya. Maka markcom syariah ditantang secara kreatif untuk bisa mengkomunikasikan soul of syariah sebuah produk sekaligus benefitnya dalam sebuah kemasan strategi yang bisa mendongkrak brand positioning dan signifikan terhadap penjualan.

Kedua, meraih berkah (Barokah). Tatkala semua komunikasi pemasaran dirancang dan dieksekusi tanpa sedikit pun memasukkan cara-cara yang melanggar syariah, seperti berbohong; mengeksploitasi aurat; menggambar [manual] makhluk bernyawa; dan sebagainya, maka keberkahan akan diperoleh. Dan untuk itu dibutuhkan rancangan markcom yang lebih dari sekedar kreatif, tapi juga halal.

Merancang komunikasi pemasaran syariah dibutuhkan pengetahuan (tsaqofah) tentang fakta produknya (tahqiqul manath) dan mampu menggali aspek hukum atas produk itu (tahqiqul hukmi). Dan ini sangat menantang proses kreatif yang lebih cerdas dan bermutu. InsyaAllah dengan cara ini keberkahan dalam dimensi dunia, yaitu profit didapat, demikian pula berkah dalam dimensi akhirat, yaitu pahala ibadah karena ketaatan kita telah melakukan segala sesuatu sesuai dengan syariah, termasuk saat kita memasarkan dan mengkomunikasikannya kepada target audiens.

Ketiga, turut menjaga peradaban manusia yang bermartabat (Dakwah). Marketing komunikasi merupakan bagian dari komunikasi, dan komunikasi adalah proses interaksi antara pemberi dan penerima pesan. Ada dampak [attention, interest, desire, action] yang diharapkan dalam proses itu. Masalahnya adalah apakah dampak itu bersifat negatif atau positif pada kehidupan kita, baik di aspek ekonomi-bisnis, politik, hukum, budaya, bahkan cara pandang kehidupan (way of life) seseorang atau masyarakat.

Pada kenyataannya, setiap iklan dengan media apapun selalu menyertakan pesan lansung dan tidak langsung, persepsi, opini, gaya hingga pandangan hidup. Dengan kata lain, selalu ada nilai yang dibawa bersamaan marketing massage yang disampaikan di dalam iklan itu. Oleh karenanya bisa kita bayangkan, seandainya strategi markcom yang digunakan semata hanya berorientasi material, maka mudah ditebak pasti bentuk iklan apapun bisa dilakukan dengan atas nama kreatifitas dan seni. Dan sadarkah kita bahwa itu semua akan berdampak pada masyarakat secara luas?.

Ini merupakan aspek ketiga yang harus ada dalam syariah marketing communication. Dimana dengan ketiga aspek itu, maka marketing komunikasi syariah sebenarnya bukan saja akan men-support pertumbuhan bisnis baik syariah maupun non syariah [tetapi halal], tetapi juga sekaligus meraih keberkahan serta pahala ibadah karena tidak melanggar larangan Allah swt, Tuhan seluruh makhluk. Dan hal penting lainnya adalah, kita tidak memiliki andil menciptakan kerusakan tatanan kehidupan manusia, tetapi justru menjaga tatanan peradaban yang manusiawi dan bermartabat.

Oleh: Bey Lesmana, www.niriah.com dalam Info Ekonomi Syariah, Netpreneur Muslim.

Dengan menjadi marketing syariah, kita bisa berdakwah dan dapat komisi (untung dunia akhirat kan?), jadi segeralah menjadi marketing syariah, kirim cv ke rusni_takaful@yahoo.com.

TAKAFUL, asuransi pertama dan terbaik syariah.
www.takaful99.blogspot.com
www.asuransisyariah.co.cc