Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Merupakan metode yang baik adalah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa Arab hingga anak kecil sekalipun dilatih berbahasa Arab di rumah dan di kantor, hingga nampaklah syi’ar Islam dan kaum muslimin. Hal ini mempermudah kaum muslimin urituk memahami makna Al-Kitab dan As-Sunnah serta perkataan para salafush shalih. Lain halnya dengan orang yang terbiasa berbicara dengan satu bahasa lalu ingin pindah ke bahasa lain maka hal itu sangat sulit baginya. Dan ketahuilah…!!! membiasakan berbahasa Arab sangat berpengaruh terhadap akal, akhlak dan agama. Juga sangat berpengaruh dalam usaha mencontoh mereka dan memberi dampak positif terhadap akal, agama dan tingkah laku.”
8 Sungguh benar apa yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu taimiyah. Pengaruh berbahasa Arab sangat kuat terhadap akal, akhlaq, dan agama seseorang. Seseorang yang telah terbiasa untuk menggunakan bahasa Arab tentu lebih dekat dengan karya-karya yang berbahasa Arab, dalam hal ini adalah Al Qur'an dan kitab-kitab rujukan yang ditulis oleh para ulama. Ia tentu akan lebih senang untuk membaca, mempelajari, dan menghafal Al qur'an dan hadits-hadits Rasulullah j, sehingga hal ini akan berpengaruh positif terhadap perkembangan pemikiran, akhlaq, dan agamanya. Namun akan terlihat bertolak belakang dengan orang-orang yang mempelajari bahasa Inggris yang tidak dilandasi ilmu agama yang baik, ia akan lebih suka untuk membaca karya-karya berbahasa Inggris yang tentu saja hampir seluruhnya ditulis oleh orang-orang kafir. Mulailah sedikit demi sedikit ia mengikuti pemikiran-pemikiran liberal, gaya hidup bebas yang sama sekali jauh dari nilai-nilai Islam. Tak kalah parahnya, seseorang yang mempelajari bahasa Inggris tentu akan berusaha memperbagus pengucapan dan pemahamannya terhadap bahasa tersebut, akhirnya dia pun mulai mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris, menyanyikannya, dan memahami maknanya yang kebanyakan berisi kemaksiatan. Akhirnya, ia pun mengidolakan artis-artis kafir, mengikuti gaya busana, gaya hidup, dan semua tentang mereka. Naudzubillaah min dzalik…
Hukum Mempelajari Bahasa Arab
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.”
9 Berdasarkan kaidah:
مَا لاَ يَتِمٌّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
“Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”
Syaikh berkata: “Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab.
Namun disana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah. Dan hal ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata: Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa Al-Asy’ari (yang isinya) “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa Arab dan I’roblah Al-Qur’an karena Al-Qur’an itu berbahasa Arab.”
Dan pada riwayat lain, Beliau (Umar bin Khattab) berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.”10